Kasus Manulife Masih Membara
Pengadilan Niaga mencabut kewenangan Paul Sukran selaku kurator PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk. Perjalanan kasus heboh ini akan semakin panjang.
A. Reza Rohadian, Pringgo Sanyoto, dan Lutfi Setiawan
Heboh kisah pemailitan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (AJMI) belum sepenuhnya berakhir. Kasus yang sempat membuat pemerintah Kanada—negara asal Manulife—pusing tujuh keliling ini masih menyisakan bara nan tak kunjung padam di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Selasa pekan lalu, majelis hakim yang dipimpin Agus Subroto memutuskan untuk mengganti Paul Sukran, kurator PT Dharmala Sakti Sejahtera Tbk. (DSS), dengan Hardy M.L. Tobing.
Dalam pertimbangannya, majelis berpendapat bahwa penyelenggaraan rapat kreditor tanggal 7 September 2004 telah memenuhi persyaratan. Menurut ketentuan Pasal 71 dan 90 UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan, pengambilan suara oleh kreditor dianggap sah jika dihadiri lebih dari setengah jumlah kreditor dan atau kuasa para kreditor yang hadir pada rapat.
DSS adalah perusahaan yang telah dinyatakan pailit berdasarkan putusan Pengadilan Niaga Jakarta pada 6 Juni 2000. Sebagai kuratornya lalu ditunjuklah Paul Sukran. Guna mengumpulkan harta debitor pailit, ia lantas memohonkan pailit Manulife. Langkah itu ditempuh lantaran Manulife ogah membayarkan dividen tahun 1999 dan 2000 kepada DSS yang menguasai 40% saham perusahaan asuransi itu.
Awalnya, majelis pengadilan niaga mengabulkan permohonan yang disodorkan Paul. Manulife pun dinyatakan pailit. Putusan itu membuat geger dunia hukum dan politik. Duta Besar Kanada untuk Indonesia pun melayangkan protes keras atas putusan pengadilan niaga itu. Belakangan, Mahkamah Agung—yang menolak adanya intervensi politis itu—akhirnya membatalkan putusan pengadilan niaga. Manulife pun terbebas dari status pailit.
Namun, Paul Sukran pantang mundur. Gagal di pengadilan niaga, tanggal 13 Mei 2004, dia menuntut Manulife secara perdata di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat. Pokok sengketa yang diajukannya tak berbeda dengan materi yang dia sodorkan pada saat bertarung di pengadilan niaga, yakni dividen yang tak dibagikan oleh Manulife. Selain menuntut ganti rugi Rp 164,8 miliar, Paul minta pula agar seluruh aset Manulife disita pengadilan.
Toh, para kreditor tak kalah sigap. Pada 1 Juni 2004, PT Asuransi Jiwa Arta Mandiri Prima (AJAMP) yang tercatat memiliki 0,42% tagihan terhadap DSS melayangkan surat kepada hakim. Isinya, antara lain, meminta diadakan rapat kreditor dengan agenda penggantian kurator serta meminta hakim pengawas untuk mencabut penetapan yang memberi izin kurator kepada Paul.
Langkah AJAMP itu lantas diikuti oleh kreditor-kreditor lainnya. Mereka adalah ABN Amro Bank, JP Morgan, Departemen Keuangan RI (Tim Pemberesan BPPN), dan Deutsche Bank. Akhirnya pada 7 September 2004 AJAMP bersama Deutsche Bank, ABN Amro Bank, dan Ernst & Young melakukan voting untuk penggantian kurator.
Namun bukan Paul Sukran namanya kalau mudah takluk. Ia menolak mentah-mentah hasil voting yang dipimpin oleh hakim pengawas Putu Supadmi. Malah, tanggal 11 Januari 2005, ia meminta majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta untuk membatalkan hasil voting tersebut. Alasannya, pemungutan suara itu hanya diwakili oleh empat dari 13 kreditor. Dan mereka hanya mewakili jumlah tagihan 9,37%.
Tak lupa Paul menyampaikan bahwa kepentingan negara yang diwakili oleh Departemen Keuangan (Tim Pemberesan BPPN dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia alias BPUI) yang memiliki jumlah tagihan mayoritas (sekitar 40%) dari keseluruhan tagihan konkuren belum terwakili. Itu disebabkan sewaktu voting dilangsungkan, wakil Tim Pemberesan BPPN diminta meninggalkan ruang rapat oleh hakim pengawas. Alasan hakim pengawas, wakil Tim Pemberesan BPPN itu tak membawa surat kuasa dari Menteri Keuangan.
Sedangkan BPUI memang tak mengirimkan wakilnya.
Lebih dari itu, Paul mengungkapkan rapat kurator yang membuahkan voting itu dihadiri pula oleh wakil-wakil AJMI. Padahal, rapat itu berlangsung tertutup untuk umum, termasuk bagi AJMI. �AJMI bukan kreditor DSS, melainkan pihak tergugat dalam gugatan yang saya ajukan,� ujarnya.
Namun voting yang ditempuh para kurator bukannya tanpa landasan yang kuat. Sunny Tajudin selaku wakil dari Bank of America, salah satu kreditor DSS, membeberkan sejumlah �dosa� Paul Sukran selaku kurator DSS. Menurut Sunny, Paul selain tidak mengoptimalkan harta pailit, dalam beberapa kesempatan juga tak bertindak untuk kepentingan kreditor.
ASET DAN SAHAM DIJUAL MURAH
Sebut saja penjualan saham-saham di PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk., PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk., dan PT BBL Dharmala Tbk. pada 2003. Terhadap saham-saham itu, Paul menjualnya dengan harga yang sangat murah. Umpamanya saja Maskapai Reasuransi Indonesia. Paul menjual selembar saham perusahaan itu seharga Rp 103,85. Total jenderal harga 59 juta lembar keseluruhan saham itu Rp 6,2 miliar. Padahal harga saham perusahaan itu setelah setahun dijual mencapai Rp 273,08 per lembar. Lalu, saham BBL dihargai Rp 14,6 miliar. Setahun kemudian nilai saham BBL sudah melambung lebih dari Rp 100 miliar.
Selain itu, Sunny mengungkapkan, Paul menolak memberikan berita acara dari sebagian besar rapat, kendati telah berulang-ulang ditagih. Akibatnya, banyak putusan yang diambil dalam rapat kreditor disalahartikan. Ujung-ujungnya, �Paul mengambil tindakan-tindakan tanpa persetujuan kreditor,� tulis Sunny dalam permohonannya kepada majelis hakim untuk mengganti kurator.
Cukup? Masih ada yang lainnya. Paul dituduh tak melaporkan adanya dividen dan pendapatan bunga yang cukup besar.
Sebab, dia, menurut Sunny, telah menahan sejumlah uang tunai secara tidak sah. Di Maskapai Reasuransi Indonesia, nilai dividen yang hilang tercatat Rp 5,6 miliar. Di Asuransi Bina Dana Arta sebanyak Rp 671,75 juta.
Meski dipojokkan dengan seabrek bukti, Paul Sukran belum sudi untuk melempar handuk. Kepada TRUST ia menyatakan putusan majelis hakim sangat janggal. Ia menuduh putusan ini tak lepas dari tekanan pihak kurator. �Saya akan kasasi,� katanya.
Langkah Paul ini jelas akan membuat bara kasus Manulife di PN Jakarta Pusat semakin lama bertahan.
Majalah Trust/Hukum/21/2005-21/02/05
Pilihan Tabungan Plus buat Keluarga Anda
Solusi perencanaan masa depan dengan hidup sehat dan bahagia bersama kami Tabungan/investasi dengan hasil optimal dan jaminan proteksi yang maksimal.
Jumat, 25 November 2016
Senin, 06 Juni 2011
Tabungan utk keluarga yang tepat
Sudahkah anda memberikan yang terbaik untuk hidup anda,
sudahkah anda memberikan yang terbaik bagi keluarga,
Sudahkah anda merencanakan penghasilan anda untuk masa depan,
Sudahkan anda memberikan rencana tabungan masa depan keluarga anda....
Siapkan perencanaan tabungan anda dg kami....
Kami akan membantu mewujudkan rencana anda...
Kami akan membantu mewujudkan rencana anda...
sebagai pilih paket investasi plus untuk keluarga anda.
Kita tahu semua orang usaha dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan, dimana uang tersebut akan digunakan untuk biaya hidup. Bila ada sisa maka akan ditabung.Tujuan menabung apa;
- Sebagai dana Pendidikan Anak, bagi yg telah berkeluarga.
- Untuk Mada Depan/Dana Pensiun yg lebh baik.
- Dana Darurat.
Maka dari itu mulailah dari sekarang juga memberikan yang terbaik untuk keluarga anda dengan menabung di tabungan PLUS dengan hasil yang optimal dan mendapat jaminan proteksi asuransi yang maksimal.
Kami memberikan informasi ini untuk anda sebagai pilihan perencanaan dan menata masa depan yang lebih baik.
Bersama kami (AIA financial) anda bisa mewujudkan impian hidup anda
Silahkan hubungi ;
koko (190134)
paramesti06@ymail.com
Minggu, 06 Februari 2011
Peran Agen Asuransi Jiwa Dalam Perencanaan Keuangan Keluarga
Membuat perencanaan keuangan adalah aktifitas yang sangat biasa dilakukan sebuah keluarga. Seperti perencanaan belanja bulanan perencanaan dana pendidikan dan pensiun. Secara Umum, tujuan perencanaan keuangan agar sebuah keluarga tidak kesulitan secara finansial dalam memenuhi kebutuhan dan cita-cita keluarga. Walaupun rencana sudah dibuat dengan sangat matang, tetapi ada kejadian tidak pasti yang dapat menghambat. Kejadian tidak pasti ini biasa disebut resiko. Misalnya, ada keluarga yang harus di rawat di Rumah sakit karena demam berdarah, si pencari nafkah terkena sakit jantung, mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan cacat atau wafat.
Mengelola resiko atau manajemen resiko bertujuan untuk mengidentifikasi dan meminimalkan resiko dengan peningkatan kewaspadaan dan potensi dampak dari resiko tersebut. Ada beberapa cara pengelolaan resiko :
Pertama, menghindari resiko, misalnya tidak merokok, selalu mengkonsumsi makanan sehat, bila tidak mau beresiko kecelakaan, maka tidak bepergian naik kendaraan. Pilihan kedua ,menerima resiko, yaitu pasrah dengan resiko yang akan terjadi misal tidak mengambil asuransi kesehatan, tetapi bila harus dirawat di rumah sakit, sudah menyiapkan biayanya. Pilihan yang ketiga, transfer resiko yaitu mentransferkan resiko kepada pihak ke tiga, atau perusahaan asuransi. Pelimpahan resiko kepada perusahaan asuransi dapat meminimalkan kerugian secara keuangan.
Resiko yang tidak terlalu besar biasanya dapat diatas sendiri, tetapi bagaimana bila si pencari nafkah tiba-tiba mengalami kecelakaan dan wafat, maka keluarga harus menyediakan minimal 5 x pengeluaran setahun, atau bila tiba-tiba terkena sakit kanker, dan memerlukan biaya sebesar 2 kali pengeluaran setahun? Maka solusi yang paling baik untuk resiko seperti ini adalah asuransi, karena asuransi jiwa direncanakan untuk melindungi nilai ekonomi dari sipencari nafkah.
Seorang agen asuransi berperan membantu nasabah mengidentifikasi jenis pelimpahan resiko yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah. Diperlukan komunikasi dua arah yang terbuka dengan nasabah agar dapat mengetahui rencana dari nasabah. Jangan sampai terjadi under insured , misalnya nasabah dengan penghasilan satu tahun seratus juta mempunyai uang pertanggungan seratus lima puluh juta.
Dengan komunikasi maka agen dapat mengidentifikasi kebutuhan dan kemampuan nasabah seperti :
1. Tujuan keluarga berasuransi dan resiko-resiko apa saja yang harus dipindahkan
2. Kebutuhan keluarga, termasuk jumlah uang pertanggungan yang diperlukan
3. Kemampuan keluarga untuk membayar premi dan jangka waktu membayar
4. Profile resiko investasi, terutama bila keluarga memilih produk asuransi plus investasi
Salah satu contoh dalam perencanaan dana pensiun : calon nasabah berusia 25 tahun dan merencanakan pensiunnya diusia 55 tahun. Mengharapkan biaya setahun ketika pensiun sebesar 60 juta, diperkirakan akan digunakan selama 25 tahun setelah pensiun. Dana yang diperlukan ketika nasabah itu berusia 55 tahun adalah sebesar 10.4 Milyar dan uang pertanggungan sebesar 112 juta. Agen asuransi akan merancang program Asuransi untuk memberikan perlindungan terhadap nilai ekonomi selama masa earning power (masa produktif) sesuai dengan kebutuhan keluarga.
Sebagai layaknya seorang sahabat, agen asuransi professional dapat membantu keluarga yang menginginkan perencanaan dana pendidikan, dana pensiun dan perencanaan resiko kesehatan melalui Asuransi, dalam bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan keluarga.
Dalam lingkup kecil, agen asuransi adalah sahabat yang bertugas membantu nasabah-nasabahnya dalam kelangsungan, kesuksesan perencanaan keuangan dan memastikan masa depan dalam perencanaan keuangan keluarga.Dalam lingkup yang lebih besar dapat dikatakan bahwa agen asuransi berperan sangat penting dalam kemajuan bangsa Indonesia dalam memajukan pendidikan anak bangsa Indonesia dan menjadikan bangsa Indonesia kaya raya disaat pensiun
Mengelola resiko atau manajemen resiko bertujuan untuk mengidentifikasi dan meminimalkan resiko dengan peningkatan kewaspadaan dan potensi dampak dari resiko tersebut. Ada beberapa cara pengelolaan resiko :
Pertama, menghindari resiko, misalnya tidak merokok, selalu mengkonsumsi makanan sehat, bila tidak mau beresiko kecelakaan, maka tidak bepergian naik kendaraan. Pilihan kedua ,menerima resiko, yaitu pasrah dengan resiko yang akan terjadi misal tidak mengambil asuransi kesehatan, tetapi bila harus dirawat di rumah sakit, sudah menyiapkan biayanya. Pilihan yang ketiga, transfer resiko yaitu mentransferkan resiko kepada pihak ke tiga, atau perusahaan asuransi. Pelimpahan resiko kepada perusahaan asuransi dapat meminimalkan kerugian secara keuangan.
Resiko yang tidak terlalu besar biasanya dapat diatas sendiri, tetapi bagaimana bila si pencari nafkah tiba-tiba mengalami kecelakaan dan wafat, maka keluarga harus menyediakan minimal 5 x pengeluaran setahun, atau bila tiba-tiba terkena sakit kanker, dan memerlukan biaya sebesar 2 kali pengeluaran setahun? Maka solusi yang paling baik untuk resiko seperti ini adalah asuransi, karena asuransi jiwa direncanakan untuk melindungi nilai ekonomi dari sipencari nafkah.
Seorang agen asuransi berperan membantu nasabah mengidentifikasi jenis pelimpahan resiko yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah. Diperlukan komunikasi dua arah yang terbuka dengan nasabah agar dapat mengetahui rencana dari nasabah. Jangan sampai terjadi under insured , misalnya nasabah dengan penghasilan satu tahun seratus juta mempunyai uang pertanggungan seratus lima puluh juta.
Dengan komunikasi maka agen dapat mengidentifikasi kebutuhan dan kemampuan nasabah seperti :
1. Tujuan keluarga berasuransi dan resiko-resiko apa saja yang harus dipindahkan
2. Kebutuhan keluarga, termasuk jumlah uang pertanggungan yang diperlukan
3. Kemampuan keluarga untuk membayar premi dan jangka waktu membayar
4. Profile resiko investasi, terutama bila keluarga memilih produk asuransi plus investasi
Salah satu contoh dalam perencanaan dana pensiun : calon nasabah berusia 25 tahun dan merencanakan pensiunnya diusia 55 tahun. Mengharapkan biaya setahun ketika pensiun sebesar 60 juta, diperkirakan akan digunakan selama 25 tahun setelah pensiun. Dana yang diperlukan ketika nasabah itu berusia 55 tahun adalah sebesar 10.4 Milyar dan uang pertanggungan sebesar 112 juta. Agen asuransi akan merancang program Asuransi untuk memberikan perlindungan terhadap nilai ekonomi selama masa earning power (masa produktif) sesuai dengan kebutuhan keluarga.
Sebagai layaknya seorang sahabat, agen asuransi professional dapat membantu keluarga yang menginginkan perencanaan dana pendidikan, dana pensiun dan perencanaan resiko kesehatan melalui Asuransi, dalam bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan keluarga.
Dalam lingkup kecil, agen asuransi adalah sahabat yang bertugas membantu nasabah-nasabahnya dalam kelangsungan, kesuksesan perencanaan keuangan dan memastikan masa depan dalam perencanaan keuangan keluarga.Dalam lingkup yang lebih besar dapat dikatakan bahwa agen asuransi berperan sangat penting dalam kemajuan bangsa Indonesia dalam memajukan pendidikan anak bangsa Indonesia dan menjadikan bangsa Indonesia kaya raya disaat pensiun
Sabtu, 05 Februari 2011
Tabungan biasa atau TABUNGAN Plus
Sudahkah memberikan yang terbaik bagi anak dan keluarga anda,
Sudahkah memberikan perlindungan masa depan anak-anak anda,
Sudahkah Penghasilan Anda memiliki perlindungan,
Sudahkan memiliki investari untuk masa pension, Sudahkah memberikan perlindungan masa depan anak-anak anda,
Sudahkah Penghasilan Anda memiliki perlindungan,
Rencanakan mulai sekarang untuk memberikan yang terbaik bagi anak dan keluarga anda sedini mungkin sebelum datang resiko yang tidak pernah kita tau sebelumnya...
Usia ada batasannya, pada saatnya akan pensiun/tidak lagi produktif untuk keluarga,
Kita, anda pasti tau dimanakah biasanya dan rencana menabung bagi anak dan keluarga anda pasti jawabnya "BANK".
ya benar,.... namun ada tapinya....
Jika anda dihadapkan pada 2 pilihan
MISAL ; Menabung di Bank dengan menabung per bulan Rp. 350.000
MISAL ; Menabung di Bank dengan menabung per bulan Rp. 350.000
selama 5tahun maka hasil saldo tabungan anda menjadi Rp. 21.000.000
plus bunga, tapi perlu di ingat bahwa tabungan anda tiap bulan dikenakan biaya dan pajak.
DAN jika pada tahun ke tiga anda mengalami resiko sakit, kecelakaan, atau bahkan meninggal bagaimana kelanjutan menabung anda
CONTOH anda masuk rumah sakit dengan biaya Rp.25.000.000 sedang tabungan anda baru mencapai saldo Rp. 12.600.000 dari manakah kekuarangan biaya rumah sakit itu......
NAMUN Jika anda menabung dengan TABUNGAN PLUS ini maka ;
menabunga per bulan Rp. 350.000 selama 5tahun maka saldo tabungan jadi Rp. 21.000.000
pada tahun ke3 anda masuk rumah sakit dengan biaya yang harus anda bayar Rp. 25.000.000 saldo tabungan anda Rp. 12.600.000 bagaimana kekurangan biaya tersebut.....
Inilah solusi untuk anda disini...
Karena dengan anda memiliki rekening dikami secara otomatis anda tidak perlu bingung mencari kekurangan biaya rumah sakit tersebut... karena apa... rekening tabungan anda adalah tabungan PLUS, dan SALDO tabungan anda tidak perlu diambil, dan tetap utuh dan biaya rumah sakit akan ditangungkan oleh kami
Nah lebih enak bukan .......PILIH yang mana ...? Tentu PILIH Tabungan Plus
makanya mulai sekarang memiliki tabungan/investasi PLUS yang memiliki hasil lebih dan manfaat jaminan lengkap, apakah itu.....?
Memiliki Rekening tabungan khusus tsb, sekarang juga...... karena Anda berarti mengamankan penghasilan sekaligus keluarga anda dari resiko tak terduga.
Karena Rekening ini, akan memberikan satu jaminan khusus, bagi anda sekeluarga,,,
Memiliki Rekening tabungan khusus tsb, sekarang juga...... karena Anda berarti mengamankan penghasilan sekaligus keluarga anda dari resiko tak terduga.
Karena Rekening ini, akan memberikan satu jaminan khusus, bagi anda sekeluarga,,,
Program Tabungan/Investasi/proteksi/hari tua dari kami
Investasi Terencana dengan keuntungan optimal,
Perlindungan yang Maximal bagi anda dan keluarga
Investasi Terencana dengan keuntungan optimal,
Perlindungan yang Maximal bagi anda dan keluarga
Minggu, 21 November 2010
Asuransi kesehatan
“Asuransi kesehatan cashless” adalah asuransi kesehatan yang memberikan fasilitas Rumah Sakit Rekanan (Provider) bagi pesertanya sehingga jika peserta harus di rawat di salah satu rumah sakit rekanan maka peserta yang bersangkutan akan di rawat di Kelas kamar sesuai dengan plan yang diambil dan tidak perlu repot repot mengeluarkan uang pribadi – untuk deposit biaya kamar (yang biasanya cukup memberatkan bagi anda terutama disaat saat darurat) plus biaya dokter, obat obatan, operasi dan biaya lainnya ditanggung oleh “asuransi kesehatan cashless” hingga pasien keluar dari Rumah Sakit, sebagai peserta asuransi kesehatan cashless anda akan diberikan kartu anggota, yang cukup ditunjukkan kepada RS Rekanan.
Lantas pertanyaan selanjutnya adalah apakah semua asuransi kesehatan yang ada kartunya berarti adalah asuransi kesehatan cashless ? tentu saja tidak demikian, ada beberapa perusahaan asuransi kesehatan yang memberikan kartu kepada nasabahnya tetapi jika nasabah sakit tetap harus membayar dahulu semua biaya rumah sakit untuk kemudian di reimburge kepada perusahaan asuransi, untuk itu anda sebagai calon nasabah harus jeli dan teliti sebelum membeli, pastikan kepada agen anda bahwa yang ditawarkan adalah asuransi kesehatan cashless.
Didalam asuransi kesehatan cashless juga masih ada beberapa fasilitas manfaat dan komponen biaya pertanggungan yang perlu kita ketahui, karena sebagai nasabah anda layak untuk mendapatkan yang terbaik, untuk itu berikut kami akan memberikan beberapa tips membeli asuransi kesehatan cashless :
1. Carilah “asuransi kesehatan cashless” yang masa pertanggungannya panjang (hingga usia diatas atau lebih dari 70 tahun) karena kondisi anda justru semakin rentan dan membutuhkan biaya yang relatif besar untuk perawatan kesehatan pada saat usia anda semakin uzur.
2. Cari asuransi kesehatan cashless yang syarat minimum rawat inapnya berlaku kurang dari 24 jam
3. Cari yang pertanggungan biaya obat obatan sesuai tagihan, hal ini perlu mengingat setiap tahun inflasi biaya kesehatan relatif tinggi
4. Cari yang pertanggungan biaya dokter umum maupun spesialis yang sesuai tagihan
5. Cari yang pertanggungan biaya operasi dan tindakan pembedahan yang sesuai tagihan
6. Pastikan biaya konsultasi medis, obat obatan sebelum dan sesudah rawat inap yang sesuai tagihan karena biasa biaya sebelum dan sesudah rawat inap cukup besar dan memberatkan anda nantinya
7. Cari “asuransi kesehatan cashless” yang rumah sakit provider nya banyak dan tersebar di seluruh Indonesia
8. Pastikan kepesertaan anda dalam asuransi kesehatan cashless dapat diperpanjang apapun kondisi kesehatan anda saat nanti, artinya ada perjanjian tertulis di dalam polis yang menyatakan bahwa kepesertaan anda dalam asuransi kesehatan cashless dapat diperpanjang
9. Belilah asuransi kesehatan yang sesuai dengan gaya hidup, apabila anda lebih memilih fasilitas kamar perawatan yang baik, maka disarankan membeli produk dengan manfaat kamar yang tinggi
10. Apabila anda lebih memilih pergi ke luar negeri untuk perawatan rumah sakit, belilah produk dengan manfaat yang paling tinggi, dengan mempertimbangkan tingginya biaya perawatan di luar negeri
11. Untuk menghindari menanggung kelebihan biaya perawatan gunakan kamar yang sesuai dengan kelas kamar yang ditanggung oleh produk yang anda miliki
12. Pilih asuransi kesehatan yang memberikan manfaat rawat inap di luar negeri termasuk amerika, kanada dan Jepang
Demikian beberapa tips membeli “asuransi kesehatan cashless” kali ini, semoga membantu anda yang masih bingung memilih asuransi kesehatan cashless yang cocok untuk anda dan keluarga tercinta.
Lantas pertanyaan selanjutnya adalah apakah semua asuransi kesehatan yang ada kartunya berarti adalah asuransi kesehatan cashless ? tentu saja tidak demikian, ada beberapa perusahaan asuransi kesehatan yang memberikan kartu kepada nasabahnya tetapi jika nasabah sakit tetap harus membayar dahulu semua biaya rumah sakit untuk kemudian di reimburge kepada perusahaan asuransi, untuk itu anda sebagai calon nasabah harus jeli dan teliti sebelum membeli, pastikan kepada agen anda bahwa yang ditawarkan adalah asuransi kesehatan cashless.
Didalam asuransi kesehatan cashless juga masih ada beberapa fasilitas manfaat dan komponen biaya pertanggungan yang perlu kita ketahui, karena sebagai nasabah anda layak untuk mendapatkan yang terbaik, untuk itu berikut kami akan memberikan beberapa tips membeli asuransi kesehatan cashless :
1. Carilah “asuransi kesehatan cashless” yang masa pertanggungannya panjang (hingga usia diatas atau lebih dari 70 tahun) karena kondisi anda justru semakin rentan dan membutuhkan biaya yang relatif besar untuk perawatan kesehatan pada saat usia anda semakin uzur.
2. Cari asuransi kesehatan cashless yang syarat minimum rawat inapnya berlaku kurang dari 24 jam
3. Cari yang pertanggungan biaya obat obatan sesuai tagihan, hal ini perlu mengingat setiap tahun inflasi biaya kesehatan relatif tinggi
4. Cari yang pertanggungan biaya dokter umum maupun spesialis yang sesuai tagihan
5. Cari yang pertanggungan biaya operasi dan tindakan pembedahan yang sesuai tagihan
6. Pastikan biaya konsultasi medis, obat obatan sebelum dan sesudah rawat inap yang sesuai tagihan karena biasa biaya sebelum dan sesudah rawat inap cukup besar dan memberatkan anda nantinya
7. Cari “asuransi kesehatan cashless” yang rumah sakit provider nya banyak dan tersebar di seluruh Indonesia
8. Pastikan kepesertaan anda dalam asuransi kesehatan cashless dapat diperpanjang apapun kondisi kesehatan anda saat nanti, artinya ada perjanjian tertulis di dalam polis yang menyatakan bahwa kepesertaan anda dalam asuransi kesehatan cashless dapat diperpanjang
9. Belilah asuransi kesehatan yang sesuai dengan gaya hidup, apabila anda lebih memilih fasilitas kamar perawatan yang baik, maka disarankan membeli produk dengan manfaat kamar yang tinggi
10. Apabila anda lebih memilih pergi ke luar negeri untuk perawatan rumah sakit, belilah produk dengan manfaat yang paling tinggi, dengan mempertimbangkan tingginya biaya perawatan di luar negeri
11. Untuk menghindari menanggung kelebihan biaya perawatan gunakan kamar yang sesuai dengan kelas kamar yang ditanggung oleh produk yang anda miliki
12. Pilih asuransi kesehatan yang memberikan manfaat rawat inap di luar negeri termasuk amerika, kanada dan Jepang
Demikian beberapa tips membeli “asuransi kesehatan cashless” kali ini, semoga membantu anda yang masih bingung memilih asuransi kesehatan cashless yang cocok untuk anda dan keluarga tercinta.
Bagaiman Rencana Sekolah anak
Menurut anda, perlukah mempersiapkan “Biaya Kuliah” sejak dini? sebelum anda menjawab, coba cek tanggapan sebagian besar dari responden yang pernah kami ajukan pertanyaan serupa: ” Kuliah penting sich, Tapi Kan…”
* Anakku masih kecil
* Kuliah kan masih lama
* Masih banyak keperluan lain
Bagaimana? apakah jawaban anda mirip mirip dengan pernyataan diatas? atau anda punya pendapat lain? Tapi tahukah anda, faktanya:
* Tanpa disadari “biaya kuliah” terus merangkak, bahkan “berlari” naik dari tahun ke tahun
* Jaman Semakin Kompetitif, pintu kesuksesan pertama bagi buah hati anda adalah kuliah (pendidikan)
Berikut beberapa tips mempersiapkan “Biaya kuliah” bagi buah hati anda:
1. Kenali faktor penentu besarnya tabungan yang perlu anda sisihkan, misalnya : kemana anda akan menyekolahkan mereka? didalam negeri atau diluar negeri? Ke jurusan apa anda akan mengarahkan mereka? Berapa usia anak anda saat ini? Berapa biaya hidup saat ini?
2. Kenalilah komponen biaya kuliah, seperti:
* Uang pangkal
* Biaya pengenalan kampus
* Biaya kuliah
* Biaya kuliah tambahan
* Uang wisuda
* Buku
* Kegiatan Ekstrakurikuler
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat contoh kasus nyata berikut, biaya kuliah untuk Fakultas Kedokteran Umum Maranatha angkatan 2009 – 2010 :
1. Uang Pangkal Rp. 90.000.000
2. Biaya pengenalan kampus Rp. 350.000
3. Biaya kuliah semester 1 Rp. 18.000.000
4. Biaya kuliah tambahan Rp. - (sudah 1 paket dengan biaya kuliah)
5. JPK Rp. 90.000
Total Rp. 108.440.000
Apakah sudah cukup? saya yakin anda pasti menyadari bahwa rincian biaya kuliah diatas masih belum cukup, karena biaya diatas masih belum termasuk : biaya kuliah semester semester berikutnya, biaya buku, biaya ekstrakurikuler, biaya wisuda, biaya jajan, biaya transportasi, biaya hidup, dll…
Pertanyaan selanjutnya bagi anda:
1. Apakah anda sudah mempersiapkan “biaya kuliah” anak anda?
2. Dimana anda mengalokasikan dana tersebut?
3. Apakah dana tersebut berkembang dengan baik serta mampu mengalahkan inflasi?
4. Jika kami punya informasi untuk mempersiapkan “biaya kuliah” anak anda, apakah anda mau meluangkan waktu anda? silahkan hubungi kami
* Anakku masih kecil
* Kuliah kan masih lama
* Masih banyak keperluan lain
Bagaimana? apakah jawaban anda mirip mirip dengan pernyataan diatas? atau anda punya pendapat lain? Tapi tahukah anda, faktanya:
* Tanpa disadari “biaya kuliah” terus merangkak, bahkan “berlari” naik dari tahun ke tahun
* Jaman Semakin Kompetitif, pintu kesuksesan pertama bagi buah hati anda adalah kuliah (pendidikan)
Berikut beberapa tips mempersiapkan “Biaya kuliah” bagi buah hati anda:
1. Kenali faktor penentu besarnya tabungan yang perlu anda sisihkan, misalnya : kemana anda akan menyekolahkan mereka? didalam negeri atau diluar negeri? Ke jurusan apa anda akan mengarahkan mereka? Berapa usia anak anda saat ini? Berapa biaya hidup saat ini?
2. Kenalilah komponen biaya kuliah, seperti:
* Uang pangkal
* Biaya pengenalan kampus
* Biaya kuliah
* Biaya kuliah tambahan
* Uang wisuda
* Buku
* Kegiatan Ekstrakurikuler
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat contoh kasus nyata berikut, biaya kuliah untuk Fakultas Kedokteran Umum Maranatha angkatan 2009 – 2010 :
1. Uang Pangkal Rp. 90.000.000
2. Biaya pengenalan kampus Rp. 350.000
3. Biaya kuliah semester 1 Rp. 18.000.000
4. Biaya kuliah tambahan Rp. - (sudah 1 paket dengan biaya kuliah)
5. JPK Rp. 90.000
Total Rp. 108.440.000
Apakah sudah cukup? saya yakin anda pasti menyadari bahwa rincian biaya kuliah diatas masih belum cukup, karena biaya diatas masih belum termasuk : biaya kuliah semester semester berikutnya, biaya buku, biaya ekstrakurikuler, biaya wisuda, biaya jajan, biaya transportasi, biaya hidup, dll…
Pertanyaan selanjutnya bagi anda:
1. Apakah anda sudah mempersiapkan “biaya kuliah” anak anda?
2. Dimana anda mengalokasikan dana tersebut?
3. Apakah dana tersebut berkembang dengan baik serta mampu mengalahkan inflasi?
4. Jika kami punya informasi untuk mempersiapkan “biaya kuliah” anak anda, apakah anda mau meluangkan waktu anda? silahkan hubungi kami
Langganan:
Postingan (Atom)